Nama :
Ni Komang Sucitra Ardhani
NIM :
1905551132
Jurusan/Fakultas/Universitas : Teknologi Informasi/Teknik/Udayana
Mata Kuliah : Technopreneurship
Dosen : I Putu
Agus Eka Pratama, S.T, M.T
TECHNOPRENEURSHIP
Technopreneurship
dianggap sebagai salah satu konsep yang merupakan turunan dari
“Entrepreneurship”, yang sama-sama memiliki prinsip mencari keuntungan sebanyak
mungkin namun lebih menitikberatkan pada suatu bisnis yang mengaplikasikan
suatu teknologi tertentu, bukan sekedar replikasi dari bisnis lain semata.
Kata
“Technopreneurship” merupakan gabungan dari kata “Technology” dan “Entrepreneurship”
maka Technopreneurship adalah proses pembentukan dan kolaborasi antara bidang
usaha dan penerapan teknologi sebagai instrumen pendukungnya Contoh Technopreneurship yang ada di Indonesia :
1.
Traveloka
Traveloka
merupakan perusahaan yang menyediakan layanan untuk pemesanan tiket pesawat dan
hotel secara online. Ferry Unardi, merupakan salah satu pendiri traveloka yang
juga menjabat sebagai CEO. Ferry mendirikan Traveloka bersama dua rekannya
yaitu: Derianto Kusuma, dan Albert pada tahun 2012. Ide untuk membangun
Traveloka muncul disaat Ferry merasa kerepotan ketika harus membeli tiket
pesawat untuk pulang ke Padang dari Amerika Serikat.
Pada
mulanya, traveloka hanyalah alat untuk membandingkan harga tiket pesawat
sehingga memudahkan orang untuk mendapatkan tiket pesawat yang paling murah.
Pada tahun 2013, Traveloka menyediakan jasa pemesan tiket melalui webnya. Mulai
tahun 2014, Traveloka semakin berkembang dengan memberikan pelayanan pemesanan
kamar hotel.
2.
GO-JEK
GO-JEK
adalah sebuah perusahaan teknologi yang memberikan jasa angkutan. Perusahaan
ini berasal dari Indonesia dan didirikan pada tahun 2010 di Jakarta oleh Nadiem
Makarim. Aplikasi GO-JEK telah diunduh sebanyak lebih dari 750 ribu kali di
Google Play yang tersedia pada sistem Android.
Layanan
yang disediakan oleh GO-JEK pun beragam, mulai dari GO-RIDE, GO-CAR, GO-FOOD,
GO-MART, GO-SEND, GO-BOX, GO-TIX, dan GO-MED. Jasa GO-JEK dapat dinikmati di
berbagai wilayah di Indonesia. Layanan GO-JEK tersebar di 25 kota besar di
Indonesia, antara lain: Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta dan Surabaya.
3.
Tokopedia
William
Tanuwijaya merupakan pria kelahiran Pematang Siantar, 18 November 1981. Ia
adalah seorang pengusaha Indonesia. Ia merupakan lulusan Universitas Bina
Nusantara (BINUS). Ia bersama Leontinus Alpha Edison merupakan pendiri dari
situs Tokopedia. Sebelum mendirikan Tokopedia, William bekerja sebagai software
developer di beberapa perusahaan selama 10 tahun. Kemudian terbesit di
pikirannya untuk mempunyai perusahaan sendiri.
Pada
tahun 2007, William Tanuwijaya menjadi moderator dalam forum online Kafegaul
yang mempunyai fasilitas jual beli. Ia kemudian mengajak temannya yang bernama
Leontinus Alpha Edison untuk mendirikan Tokopedia. Untuk membangun Tokopedia
dibutuhkan modal yang besar. Oleh karena itu, mereka kesana kemari
memperkenalkan ide bisnis tersebut. Banyak yang meragukan kemampuan William dan
prospek dari Tokopedia. Tapi beberapa orang mempercayainya. 2 tahun kemudian,
tepatnya tahun 2009, Tokopedia pun resmi berdiri.
4.
Berrybenka
Pada
Agustus 2008, Jason memulai karirnya di McKinsey & Company sebagai Business
Analyst. Setelah keluar dari McKinsey & Company, ia kemudian mendirikan
Disdus bersama Ferry Tenka. Setelah sukses membangun Disdus, Jason lalu
mendirikan usaha baru lagi dari nol bernama BerryBenka. Berrybenka.com
merupakan website belanja online fesyen dan kecantikan di Indonesia. Berrybenka
menjual lebih dari 1000 merek baik merek lokal maupun merek internasional,
termasuk produk in-house.
Beberapa
saat kemudian setelah BerryBenka didirikan, BerryBenka mengalami kemajuan yang
cukup pesat. Kini, BerryBenka memiliki anak perusahaan bernama HijaBenka yang
menjual busana muslim. Selain itu, sekarang BerryBenka juga terdapat dalam
bentuk mobile sehingga memudahkan pemesanan melalui handphone atau gadget
android lainnya.
5.
Bukalapak
Pria
kelahiran Sragen, Jawa Tengah, 24 Agustus 1984 ini merupakan CEO sekaligus
pendiri dari website marketplace bernama Bukalapak. Ia merupakan lulusan teknik
informatika dari Institut Teknologi Bandung. Selepas lulus dari ITB, Achmad
Zaky membangun Suitmedia, perusahaan jasa konsultasi teknologi. Zaky juga
membuat sebuah website yang merupakan proyek internal dari sebuah perusahaan.
Proyek itulah yang menjadi asal muasal bukalapak.com.
Bukalapak
sendiri berdiri sejak tahun 2010. Bukalapak awalnya didanai dari dana pribadi
para pendirinya karena hampir semua investor yang ditemuinya menolak penawaran
yang diajukan oleh Zaky. Namun seiring berjalannya waktu, Bukalapak mulai
dilirik beberapa investor hingga sekarang ada lebih dari 500 startups yang mau
menjadi investor di Bukalapak. Penghasilan bersih Bukalapak pun sekarang
mencapai Rp 20 miliar untuk setiap bulannya.
Sumber :
1. ITS, t. p. (2015). technopreneur. surabaya:
LP2KHA.
2. Natamelia. (2017, Agusts 30). natamelia.
Retrieved from http://nataamelia.blogspot.com/: http://nataamelia.blogspot.com/2017/08/6-technopreneur-sukses-di-indonesia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar