Sabtu, 02 November 2019

ETIKA KOMPUTER DAN ETIKA INTERNET PADA SOSIAL MEDIA


Nama                                       : Ni Komang Sucitra Ardhani
NIM                                        : 1905551132
Jurusan/Fakultas/Universitas : Teknologi Informasi/Teknik/Udayana
Mata Kuliah                            : Aplikasi Sosial Media
Dosen                                      : I Putu Agus Eka Pratama

ETIKA KOMPUTER DAN ETIKA INTERNET PADA SOSIAL MEDIA
Etika komputer (Computer Ethic) adalah seperangkat asas atau nilai yang berkenaan dengan penggunaan komputer. Etika komputer berasal dari 2 suku kata yaitu etika (bahasa Yunani: ethos) adalah adat istiadat atau kebiasaan yang baik dalam individu, kelompok maupun masyarakat dan komputer (bahasa Inggris: to compute) merupakan alat yang digunakanuntuk menghitung dan mengolah data. Jumlah interaksi manusia dengan komputer yangterus meningkat dari waktu ke waktu membuat etika komputer menjadi suatu peraturandasar yang harus dipahami oleh masyarakat luas.
Etika pada umumnya diperlukan di berbagai bidang. Contohnya pada bidang computer dan internet. Para pengguna computer dan internet perlu mengetahui dan menerapkan etika computer agar tidak mengganggu  pengguna lain serta dapat menciptakan situasi yang aman. Etika computer sendiri merupakan seperangkat aturan yang ditujukan kepada semua pengguna computer guna menciptakan kondisi yang baik.
Etika computer mengatur semua pengguna computer mulai dari yang level bawah sampai level tertinggi. Jadi tidak ada perbedaan etika diantara pengguna. Hal ini dilakukan agar para pengguna computer tudak menyalahgunakan computer. Etika computer selalu berkembang seiring dengan perkembanganteknologi computer dan perkembangan pemanfaatan computer di kehidupan manusia.  Jadi etika computer bersifat fleksibel.

PERKEMBANGAN
1940 an oleh Norbert Wiener (Professor MIT)
1960 an oleh Donn Parker (SRI Internasional Menlo Park California)
1970 an oleh J. Weizenbaum Walter Maner
1980 an oleh James Moor (Dartmounth College)
1990 an sd sekarang oleh Donald Gotterbam Keith Miller Simon Rongerson, Dianne Martin, dll

1.       1940 an
Pada tahun ini komputer banyak digunakan untuk kepentingan perang. Mulai dari mengendalukan alat perang, pemecahan sandi musuh, radar, dan masih banyak lagi. Kondisi ini menyebabkan negara-negara bersaing untuk menciptakan komputer yang lebih canggih dari yang lain. Kondisi ini menyebabkan banyaknya pertumpahan darah. Hal ini membuktikan bahwa tidak adanya etika dalam penggunaan komputer akan menyebabkan malapetaka pada masa ini Nobert Weiner menuangkan ide pemikirannya mengenai etika tersebut ke dalam sebuah buku, yang kemudian di gunakan sebagai pedoman di dalam etika komputer.

2.      1960 an
Pada tahun ini perkembangan komputer mengalami kemajuan pesat. Komputer sudah banyak digunakan di perkantoran, sekolah, bahkan digunakan sebagai perangkat pribadi.  Selain itu banyak juga bermunculan  pelaku-pelaku yang melakukan kejahatan komputer. Hal ini membuat banyak banyak pengguna merasa rugi. Oleh sebab itu seorang ahli komputer bernama Don B. Parker menciptakan beberapa rumusan dalam memakai komputer secara etis. Rumusan inilah yang kemudian menjadi dasar kedepan untuk Etika Komputer dan Kode Etik Profesi Komputer. Pada masa ini istilah Etika Komputer disebut Computer Crime ( kejahatan komputer).

3.      1970 an
Pada masa ini, komputer  mulai merambah ke arah komputer pribadi. Komputer pada masa ini juga sudah  menerapkan Artificial Intelligence ( kecerdasan buatn menyerupai kecerdasan manusia).  Permasalahan yang ada pada masa ini sangat banyak.  Misalkan saja didalam perusakan data, pencurian data, dan beragam bentuk penyalah gunaan kemampuan dibidang komputer. Kemudian Profesor  Walter Maner merumuskan tentang etika komputer . Istilah etika komputer juga mulai digunakan Profesor Walter Maner sering memberikan seminar, pelatihan, dan sosialisasi Etika Komputer guna meminimalisir penyimpangan yang terjadi dalam menggunakan komputer. Buku-buku mengenai etika komputer juga banyak dibuat guna menyadarkan para pengguna akan etika komputer.

4.      1980 an
Pada tahun 1980, semakin banyak pengguna komputer dan pengguna jaringan komputer menyebabkan  banyak muncul beragam tindak kejahatan komputer dan ancaman dibidang komputer. Melihat kondisi ini, sejumlah artikel ilmiah dalam bentuk jurnal dan paper ditulis oleh para ahli terkait dengan etika komputer. Namun, jumlah masih sedikit. Pada tahun 1990, kajian mengenai etika komputer menarik minat peneliti di kawasan Eropa dan Australia.  Mereka kemudian meneliti dan mengkaji etika komputer dan mulai memasukan Etika komputer ke dalam kurikilim di perguruan tinggi di negara mereka.
5.      Tahun 1990-sekarang

Perkembangannya dimulai saat adanya kesadaran para pembaca saat membaca buku mengenai etika computer. Cangkupannya pun begitu luas, yakni hampir diseluruh belahan dunia. Contohnya saja beberapa negara didunia banyak membuat Undang- Undang Digital yang mengurusi kejahatan computer.
·       Etika Komputer di Indonesia
Indonesia merupakan salah satu negara pengguna komputer terbesar di dunia sehingga penerapan etika komputer dalam masyarakat sangat dibutuhkan. Indonesia menggunakan dasar pemikiran yang sama dengan negara-negara lain sesuai dengan sejarah etika komputer yang ada. Pengenalan teknologi komputer menjadi kurikulum wajib di sekolah-sekolah, mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA sederajat). Pelajar, mahasiswa dan karyawan dituntut untuk bisa mengoperasikan program-program komputer dasar seperti Microsoft Office.

·       Sosial Media dan Etika Komputer dan etika Internet

Sosial media adalah sebuah media untuk bersosialisasi satu sama lain dan dilakukan secara online yang memungkinkan manusia untuk saling berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu. Penggunaan sosial media saling berhubungan dengan etika komputer dan etika internet, karna dalam menggunakam sosial media harus mengunakan etika. Tidak hanya bersosialisasi di dunia nyata kita menggunakan etika, didunia maya pun kita harus beretika agar menimbulkan suasana nyaman dalam menggunakan media sosial  antar penggunanya.
Contoh dalam beretika dalam sosial media diantaranya : tidak saling memberika komentar buruk antar  pengguna sosial media, menggunakan bahasa yang tepat ketika dengan siapa kita berinteraksi,  menghargai privasi orang, tidak terlalu mengumbar kehidupan pribadi.

Media sosial memiliki peran penting bagi kehidupan masyarakat, sebab media sosial adalah tempat dimana masyarakat jaman ini dapat dengan mudah berbagi informasi, konten, data, ke dalam koneksi jaringan mereka (yang kemudian membetuk Social Network). Berinteraksi ewat media social hampir sama dengan berinteraksi didalam masyarakat. Oleh sebab itu, etika dalam berperilaku juga patut diperhatikan.  Walaupun komunikasi yang terjalin tidak secara langsung ( dalam dunia maya) namun pengguna harus tetap menggunakan etika yang telah disepakati. Hal yang dapat dilakukan oleh pengguna media social untuk menciptakan kondisi yang aman dan nyaman adalah dengan menghormati dan menghargai pengguna lain. Misalkan saja dengan mengomentari dan memberikan saran dengan menggunakan bahasa yang sopan dan santun. Selain itu menghargai privasi dari masing-masing pengguna juga merupakan hal yang wajib ditaati.

Daftar Pustaka :
Eka Pratama. I Putu Agus. Komputer dan Masyarakat, Informatika Bandung 2014 ( Bab 11 : Etika Komputer)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PELUANG FOUNDER MENJALANKAN BISNIS

Nama                                      : Ni Komang Sucitra Ardhani NIM                                         : 1905551132 Jurusan...